satu tahun pemerintahan SBY
20 Oktober 2010 terasa berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Hari di mana satu tahun silam SBY- Boediono resmi memimpin negeri ini untuk lima tahun ke depan.
Bagi para intelektual muda dan masyarakat banyak yang menilai bahwa satu tahun pemerintahan SBY-Boediono adalah momentum untuk mengkritisi semua kebijakan dan janji-janji politik saat kampanye dulu.
Betapa tidak segudang pekerjaan rumah masih menumpuk untuk diselesaikan. Dari pemberantasan korupsi, masalah kemiskinan pendidikan, hingga kekerasan yang telah menjadi tontonan keseharian bagi rakyat.
Namun hal tersebut tak sama dengan Bambang Suprapto, salah seorang penjual air mineral yang lebih memikirkan bagaimana kehidupan esok hari. "Yang penting bagi saya, bisa makan buat istri sama anak," singkatnya saat berbincang dengan okezone di depan Istana Negara, Jl.Medan Merdeka Jakarta Pusat, Rabu, (20/10/2010).
Pria berperawakan kurus ini mengaku bahwa dirinya memanfaatkan momentum satu tahun pemerintahan SBY-Boediono guna merauk keuntungan yang berlipat ganda. "Di sini mumpung rame, jadi saya ke sini mas," paparnya.
Empat dus air mineral sontak telah laris manis dijualnya, maklum cuaca Ibu Kota sejak siang memang cukup terik sehingga banyak peserta aksi atau pemburu berita yang tergoda dengan minuman mineral yang dijualnya.
"Kalau hari biasa, paling banyak cuma dua dus aja. Ini mumpung rame. Hari biasa saya nggak boleh jualan di sini. Saya biasanya naik turun bus," katanya sambil mengusap matanya yang masih terasa perih akibat gas air mata yang ditembakkan polisi. Dia mengaku bisa mengantongi untung Rp40.000 dari satu dus air mineral yang dijualnya. "Alhamdulillah, inikan nggak setiap hari mas," cetusnya sambil tersenyum.
Bambang menambahkan bahwa dirinya dengan istrinya bekerja sama. "Istri saya di depan RRI, nungguin dus Aqua. Jadi kalau yang di kantong plastik saya abis, saya balik ke sana,"imbuhnya. Saat ditanya apakah tidak takut saat terjadinya bentrok, di berujar, "Ya namanya usaha kan ada risiko, asal nggak ditangkep polisi ama ketembak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar