Rabu, 29 Desember 2010

BUDAYA NGOPI di KALANGAN MAHASISWA KOTA MALANG

Matahari mulai tenggelam pertanda malam telah datang. Bagi orang-orang di desa datangnya malam menjadi batas waktu untuk mengakhiri segala aktifitas luar rumah, biasanya mereka hanya menghabiskan malam dengan berkumpul bersama anggota keluarga atau para teman di dalam rumah, walaupun ada juga yang menyempatkan diri pergi ke kedai-kedai kopi yg ada di desa mereka untuk mencari segelas minuman hangat sambil bersosialisasi dengan orang yang dikenalnya.
Tidak demikian untuk orang-orang yang berada di kota-kota besar, termasuk kota Malang. Di kota Malang datang nya malam malah menjadi berkah bagi sebagian orang, terbenamnya matahari menjadi saat untuk mengawali aktifitas bagi mereka, saatnya mengais rejeki untuk kebutuhan sehari-hari, dan ada pula yang hanya mencari hiburan untuk melepaskan kepenatan selama seharian, atau pun sekedar kumpul kumpul bersama temen temen ditempat keramaian.
Salah satu bentuk aktifitas di malam hari adalah meminum kopi (ngopi) bareng temen temen, baik itu di cafe, kedai kopi ataupun lesehan dadakan di emperan toko (biasanya dibuka pada saat toko-toko mulai tutup).

Saat ini kopi sudah bukan lagi hanya menjadi minuman penghangat tubuh dipagi hari sebelum memulai aktifitas, tapi kopi sudah menjadi salah satu budaya. Ini bisa dilihat dari seringnya tuan rumah menyajikan kopi bagi para tetamunya, pengusaha yang menjamu relasi bisnisnya di cafe, pemuda yang berinteraksi dengan sesamanya di kedai-kedai kopi, atau pun mahasiswa yang mengerjakan tugas-tugas kelompok sambil ngopi di kantin kampus.


Kehidupan mahasiswa memang tidak jauh dari kegiatan utamanya yaitu menuntut ilmu, dan pastinya sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Selain itu seorang mahasiswa juga dapat mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan UKM yang diminatinya. Dari berbagai aktifitas yang dilakukan mahasiswa, proses sosialisasi merupakan hal yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Proses interaksi sosial adalah hal wajib yang harus dimiliki mahasiswa demi mematangkan dan memupuk kreatifitas intelektualnya. Dapat dimulai dari diskusi kecil dalam kegiatan akademisi, organisasi ataupun sampai komunitas yang diikuti oleh mahasiswa.


Entah latah atau kebetulan, kehidupan malam para mahasiswa banyak yang dihabiskan untuk kegiatan nongkrong-nongkrong sesama teman. Dan kopi dapat dikatakan sebagai teman setia para mahasiswa (pada khususnya) untuk melewati waktu malam. Dengan acara seperti ini, akan didapat banyak hal dari segi sosiaitasnya (mengesampingkan segala kekurangan dan keburukan budaya seperti ini). Dengan duduk santai ditemani secangkir kopi dapat membuka cakrawala kehidupan yang mungkin tidak ada dalam bangku perkuliahan yang diikuti.

Kedai Kopi Untung, Timnas Bernasib Buntung


Malang  – Kekecewaan tampak diraut wajah ratusan para pendukung setia timnas Indonesia, saat nonton bareng (nobar) laga leg kedua final Piala AFF 2010. Menunggu gol dari para pemain Merah putih  tak kunjung datang.

Namun, berbeda dengan pemilik kedai kopi yang menjadi tempat nobar timnas Indonesia lawan Malaysia. Ia malah gembira karena warungnya ramai, diburu pembeli.

Hal itu dirasakan Uli (37), salah satu pemilik Kedai kopi Medan yang berlokasi di Jl Kura-Kura, Keluraha Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. saat ditanya beritajatim.com, untung warungnya lumayan tinggi. ”Ya Alhamdulillah, untungnya memuaskan. Banyak pembeli kpi dan menu lainnya,” katanya, saat ditemui usai selesai nobar.

Dibanding hari biasanya aku Uli, sebelum ada nonton bareng, maksimal mendapat keuntungan hanya mampu Rp 500 ribu. Namun, kalau ada nobat piala AFF, mampu mencapai Rp 1 juta. ”Malam ini alhamdulillah, mencapai Rp 1 juta lebih. Kalau hari biasa, tak ada nobar, hanya mampu Rp 500 ribu,” akunya.

Ditanya apa sangat bahagia walau timnas Merah Putih tak mampu menjadi juara di Piala AFF 2010? Uli menjawab, walaupun Kedainya untung, ia mengaku tetap kecewa karena timnas tak mampu jadi juara. ”Namun, menang dikandang itu sudah luar biasa, walaupun tak mampu jadi juara Piala AFF,” katanya.

Sementara itu, dari awal, nobar, saat lagu Indonesia Raya dikumadangkan, walaupun tak hadir ke Stadion Utam Gelosa Bung Karno (SUGBK) Jakarta menyaksikan langsung laga leg kedua Final Indonesia lawan Malaysia, para penonton juga ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya.

”Ayo kita ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya. Agar timnas Juara,” ajak salah satu penonton yang nobar di Kedai Kopi Medan itu. Dengan kompak, ratusan penonton menyanyikannya.

Suporter Timnas Indonesia yang nobar di Kedai Kopi Medan itu memang terlihat membludak. Walaupun lesehan, pendukung setia tim Gadura tetap tumplek-blek di Kedai tersebut.

Tidak hanya di Kedai Kopi Medan, di banyak Cafe di wilayah Dinoyo Kota Malang, juga mengalami hal yang sama. Setelah pertandingan usai, dengan sekor 2-1 atas Indonesia, para suporter timnas tetap mengaku kecewa. ”Ya jelas kecewa mas. Tapi apa daya, sudah tak bisa berbuat apa lagi. Semoga tahun depan timnas Garuda bisa juara,” harapnya

Heboh! Tanaman Cabe Rawit Tingginya 3 Meter

Reporter : M Subkhi 


Pasuruan – Umumnya, tanaman cabe rawit biasanya hanya tumbuh atau hidup paling lama 3 bulan dan tingginya maksimal 1 meter. Namun, berbeda dengan tanaman cabe rawit milik Abdurrahman (43), pria tiga anak warga jalan Layur Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan ini.

Pasalnya, meskipun terlihat seperti tanaman cabe rawit pada umumnya. Namun, tanaman cabe rawit milik pria arab itu memiliki sejumlah keistimewaan yang tak dimiliki tanaman cabe rawit lainnya. Sebab, tanaman cabenya ini usianya cukup panjang, yakni 15 bulan dan tingginya 3 meter. Selain itu, soal rasa, cabe rawit milik pria penghobi bonsai ini sangat pedas.

Abdurrahman menuturkan, tanaman cabe rawit miliknya ini awalnya adalah tanaman yang tumbuh liar di pekarangan samping rumahnya. Namun, lantaran sayang jika dibuang sia-sia, kemudian dia pun memeliharanya hingga tumbuh subur dan berbuah lebat sampai sekarang. Karena itu, untuk keperluan dapur pun, dia mengaku tak pernah membeli cabe di pasar.

“Tumbuh sendiri asalnya, di pekarangan ini. Ya alhamdulillah terus hidup subur, ya sampai sekarang ini. Pada umumnya, tanaman cabe itu, biasanya paling tingginya hanya satu meter dan usianya tiga bulan dan kemudian mati. Berbeda dengan cabe milik saya ini, tingginya 3 meter dan usianya sudah 15 bulan” kata Abdurrahman, pemilik tanaman cabe Rabu (29/12/2010).

Dijelaskan Abdurrahman, tak hanya mampu bertahan hidup hingga tahunan. Namun, tanaman cabe rawit miliknya tersebut juga terus menerus berbuah. Yakni, berbuah sepanjang tahun, alias buahnya tidak ada habisnya. ”Ini cabe rawit biasa, buat sambel itu. Cuman buahnya tidak putus, atau terus berbuah alias non stop. Rasanya enak pas, pedesnya," imbuhnya

Situasi Terkini Gunung Bromo Warga Berjaga-jaga, Khawatir Bromo Meletus Hebat

Probolinggo  - Menyusul Gunung Bromo kembali meletus dan mengeluarkan suara gemuruh, Rabu (29/12/2010), warga Suku Tengger mulai berjaga-jara dan siaga. Hal itu dikarenakan warga sempat panik dengan letusan dan kempulan asap serta material vulkanik cukup besar.

"Sekarang warga bersama para dukun dan perangkat desa berjaga-jaga, Gunung Bromo meletus lebih besar dibanding petang tadi," kata Ketua Dukun Suku Tengger, Mujono pada beritajatim.com, Kamis (30/12/2010) dini hari.

Dia menambahkan, sekarang warga bersama tokoh masyarakat melakukan ronda malam untuk antisipasi. Sehingga bila ada bahaya besar mengancam segera melakukan pengungsian.

"Sudah saya himbau pada para dukun untuk mengungsi bila Bromo mengancam warga," tutur pria yang tinggal di Desa Ngadas Kecamatan Sukapura itu.

Sementara Camat Sukapura, Hudan Syarifuddin mengatakan, pihaknya terus melakukan himbau pada warga untuk mengungsi sesuai rekomendasi PVMBG Bandung. Namun, banyak warga masih enggan mengungsi dan menganggap situasi masih aman.

"Saya sudah melakukan himbau bersama relawan, polisi dan TNI untuk mengungsi, karena mereka sulit diajak, kami bilang jika tidak merasa aman untuk cepat mengungsi Posko Pengungsian di Kecamatan Sukapura," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada 50 warga Desa Ngadirejo mengungsi di posko becana Bromo di Kecamatan Sukapura dan sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah sanak familinya. Warga mengungsi dikarenakan Bromo meletus dan bergemuruh jam 17.00 -18.00 WIB

Habiskan Liburan, Dua Siswa Hilang Tenggelam

Reporter : M Muthohar  

Tuban - Dua remaja berusia 17 tahun, hilang terhanyut saat berlibur di tempat wisata air tejun Ngelirip, Desa Mulyo Agung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Hingga saat ini dau remaja kelas 2 SMK itu belum dapat ditemukan, Rabu (29/12/2010).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, dua remaja itu adalah Riga Budi Raharja (17), warga Kelurahan Karangindah, Kecamatan Semanding, Tuban dan M Nunus (17) pelajar asal Perumahan Mondokan Sentosa, Kelurahan Mondokan, Kecamatan Kota, Tuban.

Kejadian tengelamnya dua bocah itu bermula, saat itu kedua korban bersama dengan 7 temannya yang lain, sedang asyik bermain ditempat wisata tersebut. Mereka para pelajar yang sedang liburan tengah semester ini turun ke sungai untuk berfoto bersama di bawah air terjun.

“Saat mereka mandi bersama, tiba-tiba seorang anak lelaki tenggelam dan terhanyut terbawa air sungai yang sedang arusnya deras,” jelas Sugianto, salah satu warga yang mengatahui kejadian tersebut. 

Kemudian setelah mengetahui temannya tengelam, satu temannya berusaha menolong korban yang pertama. "Tadi setelah ada anak tenggelam satu temanya berusaha menolong, namun saat mau menolong ia juga ikut terhanyut," tambahnya.

Setelah mengatahui dua temannya telah terhanyut, beberpa temannya yang lainpun berusaha berteriak untuk meminta tolong kepada sejumlah warga, dan juga pengunjung yang lain. Namun dari para warga sekitar tempat wisata tersebut tak ada yang berani untuk menolong kedua korban.
"Karena airnya sangat deras, makanya kami jugab tak berani untuk menolong, kita langsung lapor kepada polisi," tegas Sugianto.

Tak lama kemudian setelah mendapatkan adanya laporan tersebut, petugas dari kepolisian Polsek Singgahan, dan Sejumlah Tim Sar, datang ke tempat Kejadian perkara. Namun sejumlah tim Sar yang berada di TKP baru memasang peralatan untuk pencarian besok.

"Ya karena saat ini kondisinya sudah gelap, pencarian terhadap kedua korban akan kita lanjutkan besok, dengan di bantu tim Sar yang lain," ujar Agil, salah satu petugas dari tim Sar.

Sementara itu untuk ketujuh teman korban yang berhasil selamat terlihat sangat shook mengetahui temannya hilang. Bahkan saat mau di mintai keterangan, sejumlah siswa tersebut malah menangis histeris, kemudian mereka di bawa pulang kerumah warga sekitar untuk menenangkan mereka.

Resmi Mundur ISL, Persema Tunggu Jawaban PSSI

Reporter: Yatimul Ainun
Malang – Semuanya terjawab sudah, bahwa Persema Malang, sudah remi meninggalkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Terbukti, secara resmi, pihak manajemen klub berjuluk Laskar Ken Arok itu sudah dua hari lalu melayangkan surat pemunduran diri dari kompetisi ISL ke PSSI.

"Semuanya sudah jelas. Sudah terjawab semua. Bahwa Persema sudah mundur dari kompetisi ISL. Suranta pemunduran diri sudah dua hari lalu dikirim ke PSSI. Paling lambat hari ini sudah diterima pihak PSSI. Kalau tidak hari ini surat tersebut nyampek, berarti Selasa (28/12/2010) kemarin,” kata Ketua Umum Persema Peni Suparto, sat ditemui beritajatim.com, usai menghadiri HUT ke 2 Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Rabu (29/12/2010).

Lebih lanjut Inep, begitu ia akrab diapa mengatakan, dalam surat penngunduran diri dari ISL itu ada empat item alasan mengapa mundur dari kompetisi ISL. “Saya lengkapnya tidak hafal. Yang jelas, yang paling membuat Persema meninggalkan ISL, karena selama 3 kali pertandingan Persema merasa di pencundangi oleh PSSI,” katany.

Inep mencontohkan, saat Persema melawan Persibo Bojonegoro. Walaupun Persema unggul atas Persibo, namun kemenangan itu akibat kecurangi wasit yang tidak bersikap fair play.

"Saat itu, saya tidak bangga Persema menang. tetapi saya akan bangga kalau wasitnya bersikap fair play. Itu yang diinginkan kami kedepan dalam persebakbolaan Indoensia,"jelasnya serius.

Setelah melayangkan surat pemunduran diri dari ISL itu, Inep berharap, PSSI segera menjawab surat tersebut. Namun, walaupun PSSI tidak menjawabnya tegas Inep pihaknya tetap sudah bulat ke LPI. "Kami sudah komitmen dengan LPI. bahkan, PSM Makasar sudah menghubungi saya, siap di LPI. begitu juga Persibo Mojonegoro,"akunya.

Soal kompetisi ISL yang dianggapnya Inep tak bersikap Fair Play itu, pihaknya sudah banyak diskusi dengan pihak Badan Liga Indonesia, yakni Andi Darussalam Tabussala (ADT). Pihaknya kata Inep berjanji akan memberi sanksi kepada wasit. “Namun, walaupun wasitnya di beri sanksi, bagaimana nasib Persema. Tetap saja Persema yang dirugikan,” tegasnya.

Pokoknya tegas Inep, Persema sudah bulat ke LPI. menurutnya, LPI adalah pilihan terbaik karena pihaknya yakin, kompitisi yang digelar PT LPI akan fair play. “Saya siap melindungi semua pemain dan pihak manajemen Persema, juga pelatih,” tegasnya lantang.

Politisasi sebabkan Timnas Garuda kalah

Wakil Ketua DPR Anis Matta mengatakan politisasi atas prestasi Timnas Garuda menjadi salah satu penyebab kekalahan saat bertanding di Malaysia.

Politisasi itu, ujarnya, terlihat dari janji memberikan hadiah kepada Timnas Indonesia sebelum mereka mencapai prestasi puncak menjadi juara. "Apresiasi lebih bagus negara yang beri. Mumpung kita punya tim. Ini lebih memberi efek. Menang atau kalah mereka mesti diapresiasi," kata Anis di Gedung DPR hari ini.

Menurut Anis, janji Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical memberikan bonus Rp3 miliar dan tanah seluas 25 hektare menjadi sumber beban. Dia mengingatkan olah raga seharusnya steril dari kepentingan politik.

"Politikus tidak boleh menggelayuti Timnas dan hanya boleh jadi penonton untuk memberikan dukungan," katanya.

Politisi tersebut juga melihat eksploitasi media massa yang berlebihan memberikan efek yang luar biasa. Ia pun mengaku tidak setuju bila para politikus menyaksikan langsung laga Tim Garuda karena mengakibatkan beban mental bagi para pemain. "Biasanya kalau tertekan enggak bisa mengembangkan inovasi," katanya.

Anis pun berharap agar Timnas bermain tanpa beban pada pertandingan kedua 29 Desember. Yang penting, Timnas maksimal dan memberikan yang terbaik. "Kedua, mereka perlu istirahat yang cukup, supaya ada stamina dan secara mental agak rileks."

Senada dengan Anis, Ketua MPR Taufiq Kiemas juga mengakui pemain Indonesia tidak bisa konsentrasi karena terlalu disibukkan dengan berbagai kegiatan menjelang pertandingan melawan Malaysia. Menurut dia, untuk menghadapi tim Malaysia pada Rabu mendatang Timnas harus lebih banyak istirahat dan berkonsentrasi untuk menghadapi pertandingan.

Sementara itu, Ketua DPP Hanura Akbar Faisal mengatakan PSSI seharusnya membuat Standar Operasional Prosedur bagaimana perlakuan terhadap Timnas Indonesia, khususnya yang akan bertanding.

Pernyataan ini terkait dengan adanya berbagai acara dan janji yang dianggap terlalu berlebihan sehingga dapat menganggu konsentrasi dan waktu berlatih pemain Timnas.

"Itu yang perlu diatur dalam SOP, jangan waktu pemain untuk berlatih jadi sedikit," ujar di Gedung DPR hari ini.

Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk menjaga tempo permainan dan konsentrasi pemain hingga akhir pertandingan. "Undang-undang makan, tunggu sampai selesai. Jangan pesta sudah dimulai malah kemudian jadi begini."

Piala AFF; Satu Kekalahan Penentu Nasib Indonesia

Jakarta - Timnas Indonesia melaju ke final Piala AFF 2010 dengan catatan terbaik di antara tim-tim lain sehingga berada di atas angin. Tapi satu pertandingan mengubah itu semua.

Laju mulus dilalui Firman Utina cs di fase grup Piala AFF 2010. Bukan hanya sekadar kemenangan biasa karena itu semua diraih dengan luar biasa.

Indonesia membuai para pendukungnya di Stadion Gelora Bung Karno dengan kemenangan telak 5-1 atas Malaysia, disusul pesta gol lain saat menang 6-0 atas Laos. Terakhir, Thailand yang dikenal sebagai tim tangguh Asia Tenggara pun ditekuk 2-0.

Hasil tersebut membuat Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara Grup A. Di babak ini 'Merah Putih' dihadapkan dengan Filipina yang kemudian dihajar 1-0 pada masing-masing leg pertandingan. Indonesia menjejak final.

Di partai puncak 'Pasukan Garuda' kembali bertemu dengan Malaysia, si 'Harimau Malaya' yang sebelumnya sudah dijinakkan di fase grup. Tengah disesaki euforia, catatan itu niscaya semakin menebalkan kepercayaan diri.

Sampai kemudian malapetaka akhirnya datang, Minggu (26/12/2010), di Stadion Bukit Jalil.

Di partai tandang pertamanya di Piala AFF 2010 --Indonesia tetap memainkan dua partai semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno karena Filipina tak bisa menyediakan lapangan yang layak-- 'Garuda' dipaksa kembali menapak ke bumi usai diterkam 0-3.

Setelah kekalahan tersebut, Indonesia berusaha bangkit untuk membalikkan kedudukan saat gantian menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010) malam WIB.

Sejarah kemudian mencatat bahwa Indonesia berhasil menekuk Malaysia, menjaga kesempurnaan rekor kandang, tapi tidak kuasa menjadi juara. Indonesia memenangi duel itu dengan skor 2-1, tapi kalah dalam "perang" karena ketinggalan agregat gol 2-4.

Walhasil, Indonesia --yang jadi runner-up-- menuntaskan Piala AFF 2010 hanya dengan satu kekalahan, lebih baik ketimbang sang juara Malaysia yang malah sudah kalah dua kali. Sial untuk Indonesia, satu kekalahan itulah yang menyebabkan trofi juara lepas dari genggaman.

"Ternyata 6 kemenangan dan hanya sekali kalah belum mampu membawa pulang trophy itu saudara-saudara.. Tetap Semangat...!!!" tulis kapten timnas Bambang Pamungkas di akun Twitter-nya.

Selasa, 28 Desember 2010

Mobil Langka Satu-satunya Unjuk Gigi di OICC 2010

Pernah mendengar tentang mobil langka Mercedes benz 220 Cabriolet B 1951 ? Ternyata Ia adalah mobil langka yang konon hanya ada satu di Indonesia. Nah, kendaraan antik itu bisa dilihat di ajang The 4th Otoblitz International Show 2010.

"Ini mobil limited dan di Indonesia hanya ini satu-satunya," kata Hengky Setiawan, sang pemilik mobil di temui di Ajang the 4th OICC Show 2010 Balai Kartini, Jakarta.

Hengky mengungkapkan bahwa dirinya memperoleh mobil itu dalam keadaan hancur. Setelah direstorasi, kini mobil itu tampil dengan warna classic white yang berkesan klasik elegan nan mewah.

Menurut sang pemilik, mobilnya kerap dilumuri cairan khusus pemelihara cat berbahan silikon untuk perawatan. Ia mengaku memperoleh onderdil langsung dari Jerman lewat perburuan melalui internet. Hengky membangun Mercedes Cabrioletnya secara betahap.

"Grill seharga 1500 euro, lampu depan Rp4 juta-an, interior jok kulit sapi," ujarnya.

Dalam merestorasi mobil, dirinya mengaku menggunakan hingga empat mata uang yaitu Rupiah, Poundsterling, Dolar, dan Euro guna membeli sparepartnya.

Pria yang berprofesi sebagai pengusaha sekaligus pemilik ritel Telesindo Shop ini juga mengatakan bahwa ia mempekerjakan sebanyak 14 orang secara full team dalam waktu satu tahun guna merampungkan proses restorasi mobilnya.

Mengenai kecintaan terhadap mobil langkanya yang satu ini, Hengky merasa bangsa dan punya kesenangan tersendiri. "Saya punya Lexus di rumah tetapi yang ini lebih membanggakan," ujarnya.

Mengenai urusan pajak mobil langka mewah ini ternyata dia hanya membayar Rp600 ribu saja. "Tetapi karena selama tiga puluh tahun pajaknya mati maka tagihan pajaknya melambung hingga 30 juta rupiah," kata Hengky.

Pria berusia 48 tahun itu mengatakan bahwa dirinya mulai mengoleksi mobil mobil langka kuno sejak usia 41 tahun.

Rahasia Pernikahan Bahagia : "No Sex Before Marriage"

Studi terbaru menyimpulkan bahwa pasangan yang tidak berhubungan seks sebelum menikah akan memiliki hubungan yang lebih kuat di masa depan.

Para peneliti di School of Family Life, Brigham Young University di Utah Amerika Serikat mewawancarai 2.035 suami-istri soal hubungan intim pertama mereka.

Analisa hasil wawancara menunjukkan bahwa pasangan yang berhubungan intim setelah jadi suami-istri, memiliki hubungan yang jauh lebih sehat dibandingkan yang mulai bersetubuh sejak awal pacaran.

Pasangan yang melakukan "no sex before marriage" punya 22 persen lebih tinggi dalam stabilitas hubungan, 20 persen lebih baik dalam tingkat kepuasan hubungan, Mereka juga 15 persen lebih bagus dalam kualitas seks dan 12 persen lebih bagus dalam komunikasi suami-istri.

Bagaimana terhadap pasangan yang mulai berhubungan intim setelah mereka lama pacaran, tapi sebelum jadi suami-istri? jawabnya, hanya setengah dari angka-angka di atas.

Menurut para peneliti, hubungan seks sebelum menikah artinya pasangan terlalu menekankan soal fisik dalam hubungan mereka, bukannya soal percaya, setia, dan komitmen.

Profesor Dean Busby, pemimpin penelitian itu, mengemukakan "Banyak penelitian dengan topik tersebut memfokuskan diri pada pengalaman individu tentang seks. Hubungan pasangan bukanlah sekedar seks, dan penelitian kami menemukan bahwa mereka yang menunggu hingga jadi suami-istri akan lebih bahagia dalam aspek seksual. Saya pikir ini karena mereka lebih dulu belajar untuk bicara satu sama lain dan melatih diri untuk menyelesaikan masalah."

Pendapat tersebut didukung oleh Mark Regnerus, penulis buku "Premarital Sex in America".

Menurut dia, pasangan belum menikah tapi sudah berhubungan intim, banyak merasakan hubungan mereka tak cukup terbangun. Ini mereka rasakan saat waktunya hubungan harus lebih stabil dan saling percaya.

"Apapun agama mereka, menunggu hingga jadi suami-istri akan membuat proses komunikasi jadi lebih baik dan meningkatkan mutu stabilitas hubungan pada jangka panjang dan kepuasan menjalani hidup dengan pasangan."
(A038/A038/BRT) sumber; http://www.antaranews.com/berita/1293155294/rahasia-pernikahan-bahagia-no-sex-before-marriage

ANTARA KITA; Dimensi Kemanusiaan dalam Dunia yang Berubah

oleh; Alfian

Biarlah begitu judul tulisan saya kali ini: seperti judul makalah seminar yang superserius. Biar pembaca penasaran, tulisan apa sih?

Awalnya, seseorang bertanya kepadaku, apakah dengan penemuan teknologi canggih dan pola interaksi antar-manusia yang berubah pada abad ke-21 ini, menandai adanya suatu percepatan sejarah, ke arah kehancuran peradaban manusia itu sendiri? Atau bagaimana?

Aku katakan, aku bukan futurolog. Tapi pertanyaan itu bisa kita diskusikan –dan barangkali aku hanya bisa menambah panjang latar belakang pertanyaannya. Yang jelas pertanyaan itu mengingatkan betapa kita tengah hidup pada era kemajuan yang luar biasa dibandingkan peradaban-peradaban teknologi manusia sebelum kita.

Kita hidup pada era ketika telepon genggam pun sudah demikian multifungsinya. Dunia digenggaman. Dan itu masih akan berkembang. Ilmu pengetahuan sudah semakin tersosialisasi, sehingga tidak ada lagi atau jarang mengemuka pertanyaan yang biasa muncul pada 1970-an atau 1980-an, misalnya, apakah pesawat televisi itu benda mistik.

Dalam dunia mistik atau yang dimistik-mistikkan, misalnya, sering terdengar rumor seorang kiai yang bisa berkomunikasi dengan rekannya yang jauh, yakni katakan di Mekkah. Atau, tak hanya itu, ketika seorang kiai kok kalau hari Jum’at menghilang, berarti ia sedang sholat Jum’at di Mekkah.

Dua hal itu bisa digugurkan oleh perkembangan teknologi –walaupun belumlah ada seorang kiai kita punya pesawat pribadi supercanggih.

Perkembangan teknologi membuat hidup kita terdemistifikasi sedemikian rupa. Kalau kita mendengarkan lagu The Beatles atau Koes Plus di alat pemutar lagu, maka bukan berarti John Lenon atau Tony Koeswojo masih hidup orangnya. Dan kalau mereka masih nyaring suaranya, itu bukan sulap bukan sihir.

Teknologi meringkas sedemikian rupa kenangan kita. Rasanya baru kemarin Bung Karno mengobarkan semangat “ganjang Malaysia”, atau ketika Pak Harto terlihat gambarnya berada di lokasi pengambilan jenazah para Jenderal pada 1965.

Rasanya juga baru kemarin, heboh para angkasawan alias astronot AS mendarat di bulan –walaupun terdapat versi yang kontroversial menyebutkan bahwa pendaratan itu tak pernah ada. Mahatma Gandhi ditembak mati. Malcolm X terkapar oleh pembunuh. Muhammad Ali berteriak-teriak di atas panggung.

Rudi Hartono yang “tak terkalahkan” dalam All England. Kiai Hamam Djafar membolehkan pesantrennya untuk shooting film Al Kautsar. Pak Harto meresmikan Pasar Klewer di Solo. Atau, ‘kuningisasi’ di mana-mana di Jawa Tengah di penghujung Orde Baru.

Kini bahkan semua kenangan itu bisa ditampilkan. Perang Dunia kedua kembali ditayangkan dengan teknologi pewarnaan gambar yang canggih, sehingga Hitler pun terlihat hidup ekspresinya. Demikian pun Mussolini, Churchill, dan seterusnya.

Dulu orang tak membayangkan, kelak tatanan dunia dapat dikacaukan oleh situs wikiLeaks, yang menunjukkan kepada dunia akan eksistensi kekuasaan “negara siber” (cyber-state) atas negara konvensional.

Apakah itu hanya sekedar interupsi sementara, seperti mengecambahnya diskusi post-modernisme awal 1990-an?

Tampaknya, itu hanya awal dari serangan-serangan lebih lanjut atas nama transparansi dan tatanan dunia yang lebih adil –bagi yang pro-pembocoran dokumen rahasia, tak hanya negara, tetapi juga korporasi.

Kita juga berada pada titik di mana perubahan kekuatan ekonomi dunia terjadi. AS bukan lagi super power dalam hal-ihwal ekonomi. Eropa sedang menggeliat, nilai Euro lebih tinggi ketimbang US dollar. Dan yang paling banyak dibicarakan orang adalah fenomena China.

China bangkit dengan paradigmanya sendiri. Ia mampu mengubah dirinya dari negara dengan jumlah penduduk terbesar yang miskin, menjadi yang paling produktif. Politiknya tidak bebas, justru untuk menggenjot ekonomi dengan membuat rakyatnya produktif.

China, bukan penganut ideologi Komunis yang terlalu taat, tetapi modifikatif. Bahkan wajah China kini, sudah demikian kapitalistik. Sejarah masa depan dunia, sangat menjanjikan bagi China sebagai kekuatan adidaya baru.

Selain China, orang juga dipertontonkan oleh fenomena India. Ekonominya juga sedang menggeliat. Juga Brasil, Rusia –ke dalam BRIC (Brasil, Rusia, India, China), dan katanya juga diperkirakan Indonesia, menjadi BRICI. Tapi, seberapa kencang sesungguhnya bangsa kita sedang berlari?

Soal menjawab pertanyaan awal tulisan ini, silakan baca buku-buku tentang “sejarah masa depan” alias futurologi. Salah satunya, misalnya, –tak apalah saya promosikan buku– The Extreme Future, karangan James Canton. Memang buku itu lebih banyak mengajak pembacanya mengantisipasi masa depan untuk kepentingan bisnis, tetapi, setidaknya ada satu pesan khusus bahwa kita akan segera memasuki dunia yang serba-ekstrem di masa depan.

Sejarah kita, peradaban kita, telah mengalami percepatan sedemikian rupa. Sejarah manusia, sudah demikian lama, menurut ukuran umur kita yang terbatas ini. Tetapi, kecanggihan teknologinya membuat kita jauh lebih maju dari peradaban-peradaban kuno yang ada.

Dari buku Susan Wise Bauer, The History of The Ancient World, yang sangat tebal itu, setidaknya tercatat bahwa perkembangan teknologi masa kuno, sangat tertatih-tatih. Memang muncul dan tenggelamnya suatu entitas kekuasaan tak lepas dari perang.

Tetapi, apabila kita bandingkan dengan teknologi perang masa kini, tentu jauh ketinggalan. Kita telah melewati fase mesiu, bahkan fase nuklir dalam revolusi persenjataan mutakhir (revolutionary of military affair). Daya hancurnya, juga sangat jauh mengerikan, efektif dan rata seketika.

Rumus baku kehancuran dunia, antara lain terletak pada apakah manusia mampu memanfaatkan teknologi canggih yang ada, diimbangi dengan antisipasinya. Kalau manusia gagal mengantisipasi dampak perkembangan teknologi, tentu akan terjadi percepatan kehancuran dunia.

Nilai-nilai dasar kemanusiaan akan selalu dihadapkan pada beragam bentuk respons perkembangan teknologi itu. Akan semakin berwajah manusiawikah kita ke depan? Ataukah kita akan, secara tak sadar, menjadi semacam mesin-mesin yang digerakkan –dan kehilangan jatidiri kemanusiaan kita?

Apakah capaian-capaian teknologi itu akan berbalik menjadi bumerang bagi wajah kemanusiaan kita?

Aku kira potensi untuk itu ada. Perkembangan teknologi dan segenap implikasinya dapat melipat potensi kemanusiaan kita. Aku tak tahu bagaimana mengantisipasinya, bagaimana menumbuhkan daya tahan kemanusiaan, menumbuhkan empati dan kebersamaan –ataukah akan ada caranya sendiri, ketika kemanusiaan tetap bertahan sedemikian rupa?

Silakan tanya ke ulama, ustadz, pendeta, pakar etika, konsultan moral, khotip-khotip mimbar jum’at, para dosen filsafat, dan seterusnya.

Tapi, mengapakah kemanusiaan, kita bawa-bawa? Karena manusia adalah sentralnya. Ia subyek sekaligus objek perubahan –teknologi. Maka, aku kira, tetap penting dan relevan peringatan Almarhum Soedjatmoko, bahwa dimensi manusia harus dikedepankan –dalam pembangunan, dalam perubahan peradaban. (***)

*) M Alfan Alfian, Dosen FISIP Universitas Nasional, Jakarta

Anak Butuh Susu, Bapak Nyolong Sepatu

ditulis oleh Reporter : Yatimul Ainun
Malang (beritajatim.com) – Akibat tak punya uang untuk beli susu anaknya, Yusma Faris Abadi (28), warga Jl Aris Munandar Gang 3B, Kota Malang, usai salat Jumat di Masjid AR-Fachrudin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), nekat nyolong sepatu. Korban adalah Sumarno (21), salah satu mahasiswa Elektronik UMM yang juga salat Jumat di Masjid tersebut.

Dari cerita Wakapolsekta Lowokwaru, AKP Heri Widodo, sebelum salat Jumat digelar, yakni saat pembacaan Khotbah Jumat, pelaku terlihat mondar-mandir di lantai atas, tepatnya dekat rak sepatu para jamaah. ”Baru pada saat pembacaan surat Al-fatihah di rakaat pertama, pelaku baru ikut salat berjamaah,” katanya.

Mondar-mandirnya pelaku itu sudah diawasi dan dicurigai oleh pihak Satpam Masjid AR-Fachrudin, yakni Purwanto. Karena Purwanto sudah curiga sejak awal, pihaknya terus mengawasi pelaku.

”Setelah selesai pembacaan salam, pelaku langsung beraksi. Dengan santai, pelaku langsung mengambil sepatu warna cokelat, yang ada di rak. Lalu pelaku langsung pergi dari masjid,” kata Heri, saat ditemui beritajatim.com, di Mapolsekta Lowokwaru, Jumat (24/12/2010).

Melihat aksi itu, pihaknya langsung berinisiatif untuk memerintahkan salah satu temannya, untuk membuntuti pelaku, kemana perginya. Sementara, Purwanto sendiri, tetap mengawasi rak sepatu. ”Purwanto itu, ingin mengetahui siapa pemilik sepatu yang dipakai oleh pelaku itu,” ceritanya.

Ternyata, saat para jamaah Jumat turun dari Masjid, dan pemilik sepatu yakni Sumarno, kehilangan sepatunya, Purwanto dengan sigap langsung menghubungi temannya, yang memang diperintahkan untuk membuntuti pelaku. Purwanto itu menghubungi temannya via telepon bahwa sepatu yang dibawa pelaku itu bukan miliknya.

”Saat itu, teman Purwanto itu langsung menangkap pelaku. Pelaku pada waktu itu masih berada di parkiran, naik sepeda motor Nopol N 6339 C. Akhirnya, karena banyak yang tahu mencuri sepatu, mahasiswa yang ada di sekitar Masjid itu langsung memukuli pelaku hingga babak belur,” ungkap Heri.

Saat itulah, terang Heri, Purwanto langsung menghubungi pihak Kepolisian Polsekta Lowokwaru. Anggota kami langsung ke TKP dan membawa pelaku ke Mapolsekta Lowokwaru untuk diperiksa lebih lanjut.

”Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku nekat nyolong sepatu itu, karena terdesak kebutuhan ekonomi. Katanya tak ada uang untuk beli susu anaknya. Dan pelaku itu juga mengaku sejak 2003 lalu, dirinya mengidap penyakit AIDS. Mencuri itu untuk beli obat dan susu anaknya. Dia sendiri tak punya pekerjaan,” kata Heri.

Empat Problem Pendidikan di Jatim

Surabaya (beritajatim.com) - Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di area Jawa Timur, terus dijalankan. Peningkatan mutu dilakukan dengan mengenali beberapa problem pokok pendidikan.

Upaya itulah yang digagas melalui konferensi pers yang diadakan di Gedung Departemen Pendidikan Nasional Surabaya, Jl Genteng Kali. Kegiatan dihadiri oleh tokoh-tokoh berpengaruh dalam kemajuan pendidikan. Antara lain Prof. Zainuddin selaku Dewan Pendidikan, serta Prof. Sunarto selaku Badan Akreditasi Sekolah.

Prof. Sunarto menjelaskan problema utama pendidikan di Indonesia sebenarnya terletak pada empat aspek. Pertama, masalah pemerataan pendidikan di mana hingga kini sekitar 40-60% masih belum mengenyam pendidikan. Kedua, mutu pendidikan yang belum dikategorikan baik. Ketiga, belum adanya relevansi pendidikan. Keempat, masih belum adanya efisiensi dan efektivitas pendidikan yang diperoleh akademisi.

Keempat problema tersebut bukan semata-mata hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah. "Tanggung jawab di sini tidak berbicara tentang biaya saja. Tetapi, bagaimana keluarga dan lingkungannya juga harus ikut meningkatkan kreativitasnya," ujar Prof. Sunarto.

Sementara itu, Prof Zainuddin memaparkan, akademisi di Indonesia sering memperoleh medali emas dalam olimpiade pendidikan namun belum disertai dengan kreativitas yang menunjang kecerdasannya. Itulah sebabnya, kini pemerintah ingin meningkatkan mutu pendidikan yang dapat diukur dan berbasis pada persoalan lingkungan serta potensi di sekitarnya.

"Agar nantinya, lulusan-lulusan yang muncul bisa memecahkan persoalan yang ada di lingkungan dan daerahnya sendiri. Mereka harus punya kecakapan dalam mendayagunakan lingkungan sekitarnya. Jangan sampai hanya menciptakan masyarakat yang cerdas namun tidak bisa menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan," ujar Prof. Zainuddin.

Upaya yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2011 ini akan melakukan pengakreditasian lembaga pendidikan sekitar 47.000 unit, khususnya untuk daerah Jawa Timur sebanyak 8.464 unit. Hasil dari pengakreditasian tersebut akan dicantumkan ke dalam website agar bisa diakses dengan mudah

sumber oleh Reporter : Nico Susilo

Aremania Vs Bonekmania: Berdamailah!

oleh Reporter: Yatimul Ainun

PAGI itu, Minggu (26/12/2010), di sebuah warung kopi, tepat di utara Pabrik Gula Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ada obroral kecil antara pembeli kopi dengan pembeli kopi lainnya. Mereka ngobrol tentang masa depan klub kesayangan Aremania, Arema dan klub kesayangan Ngalamani, Persema.

Maklum, obroral beberapa pembeli kopi di warung kopi pingggir jalan raya Krebet, yang warungnya dikelola bu Tina itu, tersedia koran lokal dan regional Jawa Timur. Sehabis membaca berita olahraga di dua koran tersebut, lalu muncul pertanyaan, "Gimana nasib Arema dan Persema ya?" tanya pria bernama Jalal (53), kepada teman ngopi di sebelahnya yang juga asyik membaca koran itu.

"Kan sudah positif, Persema mundur dari ISL. Itu kata pak Peni. Bahkan yang akan diturunkan di LPI adalah tim senior katanya. Kalau Arema tetap menolak keras gabung ke LPI," jawab pria yang bernama Surahman (45), warga Senggrong Krebet itu, memberi tahu kepada Jalal, di sebelahnya.

"Kenapa Arema kok tidak mau bergabung dengan LPI ya? Padahal kalau mau pasti banyak mendapatkan uang dari LPI. Katanya akan diberi uang sebagai modal awal senilai Rp 5 Miliar. Kok tidak mau. Kan bisa menurunkan pemain U21-nya?" tanya Jalal lagi.

"Saya tidak tahu. Mengapa Arema menolaknya. Padahal manajemen sendiri tak ada uang. Gaji pemain saja sudah berapa bulan belum dibayar. Mungkin tak mau gabung LPI, karena gengsi, dan LPI itu hanya saingan ISL saja. Apalagi LPI itu hanya� diikuti tim yang belum teruji kemampuannya," kata Surahman serius, terlihat layaknya pengamat bola, memberi penjelasan kepada Jalal, yang saat itu memakai kaos warna cokelat liris-liris hitam.

Yang membuat Arema tak mau bergabung LPI cerita Surahman, karena mayoritas Aremania menolaknya. "Mengapa menolak?" celetuk Jalal. "Ya karena selain LPI bukan lahir dari PSSI, juga di LPI itu ada Persebaya. Aremania musuhan dengan Bonek," jawab Surahman sembari menyantap kopi panas yang sudah dipesan di depannya.

"Saya tidak tahu, kenapa Aremania itu benci sekali ke Bonek. Begitu juga bonek. Mengapa benci banget ke Aremania," kata Surahman bernada bertanya dan juga bunging mengapa kebencian antara Aremania dan Bonek itu.

Dari obrolan antara Jalal dan Surahman di warung kopi tersebut, menginginkan penulis alahkan indahnya jika Aremania dan Bonekmania segera duduk bersama untuk berdamai. Mustahil, antara Aremania dan Bonek itu tak bisa berdamai. Lalu bagaimana caranya?

Melihat berbagai kejadian yang dialami Arema dan Persebaya beberapa tahun lalu, misalnya pada saat penggawa Arema dikecewakan oleh salah satu pemain yang dibesarkan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro misalnya.

Bejo lebih memilih bergabung ke Prsebaya dari pada ke Arema. Padahal, sebelum resmi bergabung dengan Persebaya di Divisi Utama Ligina X, Bejo sudah melakukan proses negosiasi dengan Arema usai habis masa skorsing dari PSSI.

Bahkan, Bejo sudah menerima uang muka dari Arema. Namun, menjelang pendaftaran pemain ke PSSI, Bejo berubah pikiran. Pemain asal Sidoarjo itu membatalkan rencana gabung dengan Arema. Hal itulah membuat penggawa Arema marah. Karena Bejo telah menelikung Arema. Ia telah tanda tangan kontrak dengan Persebaya.

Dengan sikap Bejo itu, pihak Manajemen Arema melayangkan surat protes kepada Persebaya melalui Ketua Harian Persebaya almarhum H Santo. Ketegangan terus berlanjut. Namun ada pemikiran ketegangan tersebut segera berakhir, akhirnya muncul ide bagaimana kedua kubu itu berdamai.

KH Hasyim Muzadi menjadi 'wasit' dalam perselisihan tersebut. Rumah mantan ketua PB NU itu menjadi tempat rekonsilisaisi antara Arema dan Persebaya, pada tanggal 11 November 2003 lalu. Dari kubu Arema hadir ketua Yayasan Arema saat itu, Darjoto Setiawan, Sekum Yayasan Satrija Budi Wibawa, sedangkan di kubu Persebaya hadir seorang diri Wakil Ketua Harian Persebaya H Santo.

"Bagaimana suporter bisa damai kalau pimpinannya gontok-gontokan," kata Kiai Hasyim saat itu, seperti yang dinukil penulis dari sebuh koran lokal di Malang, yang dibelinya dari toko buku bekas di Jl Wilis Kota Malang.

Maklum, pertemuan itu dilakukan di bulan yang tergolong sejuk. Yakni pada bulan Ramadhan. Usai pertemuan itu, kepada para kuli tinta, H Santo mengatakan, "Saya sungguh tak menduga Arema begitu mudah memaafkan kami. Ini mungkin berkah bulan Ramadhan," kata H Santo saat itu.

Dari secuil kisah masa lalu perselisihan Arema dengan Persebaya itu? Mencul pertanyaan, adakah tokoh yang siap mendamaikan Aremania dengan Bonekmania? Kalau hal ini terus berlanjut, tak mustahil, suporter sepakbola Indonesia akan terus mengalami permusuhan yang berkepanjangan.

Tak sedikit, para pecinta sepakbola yang juga tidak suka kalau Aremania memadati Stadion, menyaksikan tim kesayangannya Arema selalu muncul kalimat ejekan dan bahkan mencaci maki Bonek. Kata narsis selalu terlontar. Walaupun tak berlaga dengan Persebaya, selalu muncul kalimat tersebut.

Begitu juga, tak jarang Bonekmania yang juga masih mencaci maki Aremania. Hal ini harus segera diakhiri. Wajar penulis mengajak kepada semua komponen, penggila sepakbola, para suporter dan bahkan para tokoh-tokoh agama yang tak suka perkelahian dan permusuhan. Bagaimanapun caranya, harus dicarikan solusinya agar Aremania dengan Bonek bisa berdamai.

Apalagi, di tahun 2011 nanti, kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah memiliki tandingan yakni Liga Primer Indonesia (LPI), yang akan mulai berkompetisi pada awal Januari 2011 nanti. "Damai dan Damai sesama suporter Indonesia. Mari kita jaga nama baik suporter Indonesia".

Setiap kali penulis melakukan peliputan di Stadion Gajayana Kota Malang dan juga di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, saat mendengar nyanyian yang mencaci Bonekmania dari para Aremania, selalu teringat pada maklumat yang dibuat Manajer Arema Satrija Budi Wibawa.

Maklumat tersebut dikeluarkan pada saat Arema mendapat sanksi dari Komdis PSSI tahun 2008 lalu, dan sanksi kepada Aremania. Ini maklumat Arema itu adalah:

Arema mundur jika Arema, Alexander Pulalo, dan Aremania dihukum. Sudah tidak ada gunanya kompetisi. Komdis sewenang-wenang dan sudah terlibat langsung merusak iklim kompetisi yang tidak jelas ini dengan mengedepankan ketidakadilan.

Arema mundur sebagai bentuk solidaritas ARemania yang telah bersama-sama berjuang selama bertahun-tahun. Arema sangat berharap ketua Umum PSSI dengan bijaksana bisa menyelamatkan Arema-Aremania sebagai aset sepakbola nasional.

Demikian pula, Arema menaruh harapan yang sama lepada BLI agar turut menyelamatkan Arema-Aremania dari sanksi ngawur komdis dan kepentingan sempit yang justru merusak sepakbola nasional. Jangan sampai PSSI dan BLI menjadi rusak hanya karena keputusan Komdis yang sangat sepihak tanpa mempertimbangkan rasa keadilan.

Penulis tidak tahu harus dimulai dari mana untuk mendamaikan Aremania dengan Bonekmania itu. Tetapi yang jelas, Soebekti, pengurus Arema pertma, punya selogan tri Sukses. Yakni, Arema harus sukses dalam penyelenggaraan dalam arti pertandingan aman dan tertib.

Selain itu, sukses pertandingan dalam arti tiket laku sesuai target. Selanjutnya adalah, sukses pertandingan dalam arti Arema memenangkan pertandingan, dengan dukungan penuh suporter setianya Aremania. Penulis yakin, Aremania dan Bonekmania siap berdamai kalau dimotori oleh para tokoh-tokoh berpengaruh, di Malang dan juga di Surabaya. Semoga terjadi. Aremania versus Bonekmania, Berdamailah.

Pemkot Malang Ajukan Perpanjangan Dispensasi Pengurusan Akta Kelahiran

Malang - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) setempat mengajukan perpanjangan dispensasi pengurusan akta kelahiran bagi warganya yang berusia satu tahun ke atas.

Kepala Dispendukcapil Kota Malang Rahman Nurmala, Selasa mengakui, sebenarnya dispensasi tersebut sudah diberlakukan mulai tahun 2008, 2009 dan 2010. Karena, masyarakat yang berusia di atas satu tahun masih banyak yang belum memiliki akta kelahiran, maka Dispendukcapil mengajukan perpanjangan kembali.

"Surat permohonan perpanjangan dispensasi ini sudah kami kirimkan pekan lalu, bahkan secara lisan pun juga sudah saya sampaikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada jawabannya," tegas mantan Kepala Bagian Organisasi Pemkot Malang itu.

Selama kurun waktu menunggu turunnya persetujuan dispsnsasi tersebut, katanya, Januari-Februari 2011 terpaksa layanan akta kelahiran bagi warga yang berusia di atas satu tahun ditangguhkan dulu. Namun, pihaknya tetap melayani akta kelahiran baru atau untuk usia 1-60 hari.

Ia mengaku, jika layanan akta kelahiran untuk usia satu tahun ke atas itu tetap dibuka, dikhawatirkan persetetujuan perpanjangan yang turun tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

Sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, warga yang telah berusia satu tahun lebih pengurusan akta kelahirannya berdasarkan penetapan dari Pengadilan Negeri (PN) dan berasaskan pada peristiwa, bukan domisili.

Rahman mengemukakan, dasar permohonan perpanjangan dispensasi bagi warga yang berusia satu tahun lebih tersebut di antaranya karena sesuai fakta masih banyak warga yang belum memiliki akta kelahiran terutama yang telah berusia lanjut.

Menyinggung animo masyarakat selama kurun waktu beberapa bulan terakhir menjelang berakhirnya masa dispensasi itu Rahman mengatakan, memang banyak yang langsung mengurus akta kelahirannya. Bahkan, dalam dua bulan terakhir lebih dari 20 ribu yang terdaftar.

Memang, lanjutnya, dari 20 ribu yang terdaftar itu sudah ada yang terlayani dan dalam antrean penyelesaian. Kemungkinan baru awal Januari 2011 bisa diselesaikan seluruhnya.

"Yang pasti tahun 2011 nanti semua sudah selesai, bahkan bayi di bawah lima tahun (balita) seluruhnya harus sudah memiliki akta kelahiran. Ini program yang harus kita realisasikan," tegasnya.

Liburan Tahun Baru, Wisatawan ke Batu Diprediksi Menurun

Batu - Jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Batu, Jawa Timur, pada liburan Tahun Baru kali ini diprediksi akan menurun sekitar 10 persen dibanding dengan liburan Tahun Baru sebelumnya.

Humas Jatim Park I, Titik S Ariyanto, Selasa mengatakan, penurunan itu karena adanya hujan yang terus mengguyur kawasan Malang Raya, ditambah lagi dengan pemberitaan jebolnya tanggul Lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo pada Kamis (23/12).

"Memang terjadinya hujan dalam beberapa hari ini dan juga info jebolnya tanggul beberapa waktu lalu, memengaruhi kunjungan wisatawan pada liburan Tahun Baru ini, tapi penurunannya hanya sedikit saja," ucapnya.

Titik mengakui bahwa liburan Tahun Baru kali ini adalah momen yang tepat, sebab bersamaan dengan liburan sekolah. Oleh karena itu, pihaknya tetap optimistis penurunannya tidak akan terlalu signifikan.

ia memprediksi, kunjungan wisatawan ke Jatim Park I akan mencapai tujuh ribu orang. "Mudah-mudahan tidak ada hujan pada saat liburan Tahun Baru nanti, dan diperkirakan akan mencapai tujuh ribu wisatawan," ujarnya, berharap.

Selain itu, dengan adanya penambahan wahana baru di Jatim Park I, yakni bioskop 3D juga akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan selama liburan Tahun Baru nanti.

"Fasilitas yang ada di bioskop 3D tersebut, yakni pengunjung akan terlibat langsung di dalamnya, dan bioskop 3D yang dimiliki Jatim Park I merupakan gedung bioskop yang terbesar di Jawa Timur dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 120 kursi dengan lebar layar 6 meter kali 8 meter," paparnya, berpromosi.

Oleh karena itu, dengan adanya penambahan wahana baru, Titik tetap optimistis tidak akan mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung.

Sementara ditanya terkait penurunan wisatawan akibat abu vulkanik Bromo yang menimpa sebagian wilayah Malang Raya, Titik menegaskan, tidak berpengaruh sama sekali.

Ia mengatakan, wisatawan yang menanyakan imbas abu Bromo ke Jatim Park I cukup banyak, hingga berkali-kali telepon yang ada di kantor pemasaran Jatim Park I sering berdering.

"Banyak sekali yang menanyakan hal itu, namun saya tegaskan bahwa Jatim Park dan Kota Batu tidak terkena imbas abu vulkanik Bromo. Oleh karena itu, kita harapkan libur akhir tahun ini, Kota Batu menjadi pilihan liburan," ujarnya.

Lima Pengedar Ganja Diringkus Polresta Malang

Malang - Satuan Polisi Resor Kota (Polresta) Malang, meringkus lima pengedar ganja sekaligus dalam sebuah operasi, dan menyita barang bukti daun ganja seberat 1,25 kg serta uang transaksi ganja sebesar Rp350 ribu.

Kasat Reskoba Polresta Malang, AKP Sunardi Riyono, Senin kepada wartawan mengatakan, dari pengakuan kelima tersangka, ganja itu didapat dari seorang pengedar di Jakarta dengan harga Rp2,5 juta per kg.

Kelima orang yang langsung dijadikan tersangka itu masing-masing, Yusliadi alias Sa’i (33) warga Jalan Setia, Kecamatan Blimbing Kota Malang, Christian Atalo alias Dominggus (43) warga Jalan Dusun Gondorejo, Desa Oro-Oro ombo, Kota Batu, Firdaniel Enggo Wiludu (34) Jl Raya Candi V, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Serta Eko Jatmiko (30) warga Jalan Karya Timur IV, Kecamatan Blimbing, Kota Malang dan Ahmad Choirul Huda alias Kaji (26) warga Desa Gondowangi Gg. Pegadaian, Kecamatan Puwosari, Kabupaten Pasuruan.

"Mereka berlima kami tangkap dalam sebuah operasi Minggu (26/12) dini hari, dan kami tangkap di jam dan tempat yang berbeda pula," katanya.

Sunardi mengatakan, dibongkarnya jaringan pengedar ganja ini adalah hasil dari koordinasi polisi dengan para petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang.

"Setelah melakukan kordinasi, kami pertama kali menangkap tersangka Yusliadi, dan ketika itu pria yang bekerja sebagai sopir angkota tersebut sedang berada di area SPBU Jalan Raden Intan, dan petugas yang melakukan penggeledahan menemukan 1 poket ganja seberat 17,6 gram yang disembunyikan di saku celana tersangka," katanya.

Saat diinterogasi, Yusliadi mengaku mendapatkan barang haram itu dari tersangka Eko Jatmiko. Kemudian petugas pun menangkap Eko di rumahnya.

"Ternyata Eko hanyalah orang suruhan dari tersangka Choirul, karena itulah kami melanjutkan perburuannya ke rumah Choirul, dan berhasil meringkus Choirul serta menemukan 5 bungkus ganja yang tiap bungkusnya memiliki berat 17,5 gram," ujar Sunardi.

Selain menemukan barang bukti ganja, polisi juga menemukan uang hasil penjualan ganja sebesar Rp350 ribu.

"Saat kami interogasi, Choirul mengaku memperoleh ganja itu dari tersangka Christian yang tinggal di Kota Batu," katanya.

Sementara saat menangkap Christian, polisi menemukan 1 bungkus besar ganja seberat 1 kg yang disembunyikan di dalam kamarnya. Christian mengaku membeli 1 kg ganja itu seharga Rp 2,5 juta dari Jakarta.

Sunardi mengatakan, rencananya ganja tersebut akan dijual di wilayah Malang Raya dengan harga Rp3 juta, dan diduga ganja-ganja itu akan dijual kepada para pemakai saat pesta Tahun Baru nanti.

"Kami interograsi Christian, dan dia mengaku bahwa membeli ganja itu di Jakarta dari seseorang yang identitasnya telah kami ketahui," kata Sunardi.

Saat ini petugas masih terus berupaya melanjutkan operasi guna mengungkap sindikat jaringan peredaran narkoba tersebut.

"Kami masih melakukan pencarian tersangka lain dalam sindikat tersebut berdasarkan hasil interogasi kelima tersangka itu," kata Sunardi.

Calo CPNS Trenggalek Ditangkap

Trenggalek - Aparat kepolisian berhasil menangkap tersangka penipuan berkedok CPNS di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Muhawan.

Kepastian itu disampaikan Kapolres Trenggalek AKBP Eddy Hermanto, saat menggelar siaran pers terkait perkembangan hasil pengejaran terhadap oknum pegawai di lingkup pemda setempat itu, Selasa.

"Tersangka kami tangkap di persembunyiannya di wilayah Jakarta Timur," terangnya. Unit buru sergap Polres Trenggalek tidak sendirian dalam melakukan penggerebekan tersebut.

Untuk melacak keberadaan buron yang diduga telah melakukan serangkaian penipuan dengan korban mencapai 30-an orang lebih itu mereka terus berkoordinasi dengan jajaran Polresta Jakarta Timur.

Informasinya, keberadaan Muhawan mulai diketahui sekitar dua minggu lalu. Polisi mendapat kabar dari sumber orang dekat tersangka bahwa pria yang diduga menjadi anggota mafia CPNS nasional tersebut kabur ke Jakarta dan bersembunyi di sana.

Informasi tersebut kemudian disampaikan ke Polda Jatim dan disebarluaskan ke seluruh wilayah kepolisian di Indonesia. "Semuanya berkat kerjasama polisi," katanya.

Setelah berhasil dibawa ke Polres Trenggalek, saat ini tim penyidik masih mendalami keterangan tersangka. Polisi masih ingin melacak lagi jaringan Muhawan karena menurut keterangan para korban, makelar SK CPNS palsu itu menyetorkan uang hasil penipuan ke seseorang yang tinggal di sekitar wilayah Jabodetabek.

Diberitakan, Muhawan dilaporkan oleh oleh dua orang tua korban penipuan berkedok pembuatan SK CPNS asal Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.

Kedua orang tua itu masing-masing adalah Sudarmanto (54) serta Purwanto (56). Muhawan dilaporkan melakukan penipuan dengan kedok menjanjikan SK CPNS tanpa melalui test untuk anak kedua pelapor.

Total kerugian yang diderita Sudarmanto maupun Purwanto masing-masing sebesar Rp85 juta serta Rp95 juta yang dibayar dalam dua kali tahapan.

Informasi yang diterima polisi, kuat dugaan korban penipuan berkedok CPNS yang dilakukan Muhawan mencapai lebih dari 38 orang.
Sementara itu dalam menjalankan aksinya, Muhawan diduga melibatkan jaringan mafia CPNS dari Jakarta.

Indikasi itu semakin menguat setelah pihak Polda Jatim dan Mabes Polri juga tengah memburu jaringan mafia penipuan CPNS yang di dalamnya diduga termasuk Muhawan.

Wartawan Langgar Kode Etik Otomatis Berhenti Jadi Jurnalis

    Prabumulih, Sumsel - Empat item kode etik jurnalistik, apabila dilanggar oleh wartawan maka harus otomatis berhenti menjadi jurnalis selamanya.

    Demikian itu disampaikan Atmakusuma Astraatmaja, pengajar di Lembaga Pers Dr Soetomo, saat memaparkan materi pada Lokakarya Jurnalistik bidang Minyak dan Gas terhadap wartawan di Kota Prabumulih, Senin.Keempat item itu adalah membuat berita dengan informasi yang sejak semula diketahui bohong, tetapi dipublikasikan seolah-olah mengandung kebenaran.

    Kedua, menerima suap yang menyebabkan publikasi atau sebaliknya tidak mempublikasikan suatu informasi. Ketiga, melakukan plagiatrism dengan mengutip karya jurnalistik orang lain yang diakui sebagai karyanya sendiri. Terakhir, mengungkapkan identitas anonim, konfidensial atau rahasia yang menyebabkan narasumber yang dijanjikan akan dirahasiakan itu serta anggota keluarganya mengalami ancaman jiwa.

    Lokakarya yang diselenggarakan atas kerjasama antara LPDS bersama Pertamina Region Sumatera itu, guna memantapkan keprofesionalan wartawan dalam menjalankan tugasnya sehingga menghasilkan sebuah karya jurnalistik yang baik. Dalam materinya yang bertemakan Problematik Penegakan Etika Jurnalistik dan Pencemaran Nama Baik, menyampaikan, salah satu kerumitan masalah kode etik atau etika pers adalah kemungkinan untuk ditafsirkan dari beberapa sisi.

    Dengan kata lain, ada berbagai etika jurnalistik yang multitafsir. Walau demikian, hanya penafsiran yang masuk akal atau rasional yang lazimnya dapat diterima para pengamat dan praktisi media pers pada umumnya," ujarnya. Menurut dia, selain sejumlah kode etik yang dapat ditafsirkan dengan pendapat berbeda, tentu ada banyak pasal etika jurnalistik penafsirannya sudah baku.

    Ia mengutarakan, di antara etika jurnalistik dengan penafsiran baku termasuk empat kode etik yang sanksi moralnya bersifat absolut. Yakni, wartawan harus serta merta meninggalkan profesi jurnalistik untuk selama-lamanya atau seumur hidupnya apabila melanggar salah satu dari empat kode etik.

    Selain menjelaskan, tentang kode etik jurnalistik, penyantun Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers) itu mengoreksi beberapa berita dari media massa lokal yang masih salah dalam penyajian beritanya. Tidak hanya itu, sebagai penambah pengetahuan terhadap para wartawan, terutama yang masih muda, Atma juga menerangkan sekilas kasus hukum dalam dunia jurnalistik semestinya tidak terjadi.

Tren Komunikasi 2011

    Tak terasa, kita sudah ada di penghujung tahun 2010 dan segera berganti menjadi tahun 2011. Berganti tahun, juga berarti berganti trend. Mulai dari trend busana, teknologi, sampai komunikasi pun akan berubah. Lalu, trend komunikasi seperti apakah yang akan hadir di tahun Kelinci ini?

    Teknologi. Kita mungkin sering menjumpai orang berlalu lalang dengan membawa netbook. Atau bahkan hanya sekedar ngopi sambil browsing dengan netbooknya. Perlu kita sadari bahwa kita hidup di jaman mobile.

    Sangatlah penting bagi kita untuk menyadari bahwa munculnya ponsel-ponsel smartphone bisa berarti peningkatan yang lebih tajam pada penggunaan internet non-web. Orang akan semakin cepat mengakses media social yang berakibat pada terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi di Indonesia.

    Penggunaan perangkat mobile seperti smartphone ini adalah media yang baik untuk aplikasi internet yang tidak memerlukan website, contohnya saja social media ( Twitter, Facebook, dll).
Semakin berkembangnya media social dikarenakan kini semua orang memiliki media sendiri.

    Dengan begitu, dapat mencari inovasi baru misalnya saja membuat sebuah aplikasi untuk smartphone, sehingga publik bisa dengan mudah mengakses website perusahaan. Dan seiring berjalannya waktu, teknologi ini mulai akan menggantikan peranan media massa konvensional.

    Open News. Akan terbesit, apa sih open news itu? Jujur saja open news memang belum banyak diekspose di Indonesia. Karena yang sering kita ketahui, PR ya berhubungan erat dengan press release. Mencari key message yang akan disampaikan melalui press release tersebut, menulis press releasenya sampai dengan press release itu disetujui oleh atasan kita.

    Pasti membutuhkan waktu yang sangat lama. Belum lagi masalah, menunggu wartawan untuk menelpon kita dan menanyakan press release yang kita buat. Rasanya akan sangat lama sekali dan berbelit-belit. Dengan Open News ini, akan dapat mempermudah kita dalam menyampaikan berita dari perusahaan. Citizen journalism, blog dan Twitter yang merupakan beberapa media yang digunakan publik dalam mengupdate berita, berita yang akan diumumkan perusahaan dapat disampaikan kepada public secara langsung dibanding menggunakan media massa. Dan beberapa website yang memberikan fasilitas open news, antara lain : www.openyoureyesnews.com, openpublishapp.com, www.pitchengine.com.
Cyber PR. Dunia cyber memang menjadi salah satu momok tersendiri bagi kita.

    Dari awal artikel ini memang banyak dibahas mengenai kekuatan teknologi. Dan memang itu lah kenyataannya yang harus kita ketahui, bahwa teknologi akan menjadi sebuah keharusan bagi publik untuk dipelajari dan dijalankan. Karena memang inilah dunia ke-PR-an yang akan terjadi. Jika kita tidak dapat menguasai dunia cyber ini, yang pasti, kita akan tertinggal dari orang lain yang telah terlebih dahulu menguasainya dan menjalankannya. Ini yang namanya sebuah pilihan. Menjadi up to date atau menjadi PR konvensional, itu adalah pilihan kita.

    Teknologi sudah semakin berkembang, bahkan akan terus berkembang ke depannya. Namun sayangnya, masih banyak orang yang tidak mengenal teknologi ataupun bahkan malas untuk tahu mengenai teknologi dan bahkan lebih suka untuk menggunakan cara konvensional dalam berkomunikasi via telepon atau sms. Meskipun begitu, kita masih tetap harus menyeimbangkan cara kita dalam berkomunikasi, karena bagaimanapun, kita masih memerlukan bantuan manusia dalam beberapa hal.

Kambing Aneh Kuping Empat Di Pasuruan

Pasuruan - Warga Kelurahan Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan dikagetkan dengan sepasang kambing aneh milik Thohir (40). Pasalnya, kedua kambing yang lahir pada Selasa (14/12/2010) itu sama-sama bertelinga empat.

    "Yang warna putih ini jantan dan yang coklat betina," jelas Thohir, kepada
detiksurabaya di rumahnya, Jumat (17/12/2010).Sepasang anak kambing tersebut memang tampak aneh. Jika pada kambing biasa telinganya hanya dua, kambing milik Thohir ini bertelinga empat. Dua telinga berada di samping kepala sebagaimana kambing-kambing yang lain, sedangkan dua lagi berada di bawah kepala dekat dengan leher.

    "Ya karena aneh ya warga pada datang ke sini untuk melihat," ujar Amila, istri Thohir,
sambil memegangi dua anak kambing miliknya. Karena keanehan tersebut, Thohir bersama istrinya memutuskan memberi nama anak kambing mereka. Berhubungan lahir pada bulan Syuro, anak kambing jantan diberi nama Suro, sedangkan yang betina di beri nama Sari.

Pemberian nama tersebut diharapkan agar kelahiran anak kambing tersebut dapat membawa keberuntungan. "Karena lahir di bulan Syuro, semoga bisa membawa keberuntungan mas," ujar Alima.

Kini, Suro dan Sari genap berusia empat hari itu. Keberadan kambing kembar yang aneh
itu pun masih menjadi perhatian warga. Terbukti sejak dilahirkan hingga saat ini,
warga masih datang untuk melihatnya.

http://www.lihatberita.com/2010/12/wah-ada-nenek-72-tahun-dapat-jodoh-di.html

Kerupuk Jumbo di Festival Kuliner Nusantara


    Dalam menarik wisatawan asing maupun domestik sekaligus mengenalkan berbagai macam bentuk dan rasa makanan nusantara,Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Festival Kuliner Nusantara Indonesia yang dilaksanakan di Area Monumen Nasional selama beberapa Hari,sejak Sabtu(4/12/2010) sampai Minggu (5/12/2010).

    Beragam jenis makanan dan minuman yang berasal dari nusantara bisa ditemui disini seperti gudeg Jogja,sup konro dari makasar, Soto Banjar dari Banjarmasin, Bika Ambon dari Medan, Sayur Babanci, kerak telor dan Bubur Ase dari Betawi dan Kue Delapan Jam dari Palembang.

    Namun diantara makanan dan minuman yang ditawarkan di 50 stand festival kuliner tersebut,terdapat makanan yang sangat menarik dan menggugah yang harus anda coba dan nikmati,apa itu ? "Kerupuk Jumbo". Ya, dari namanya anda pasti sudah bisa membayangkan ukurannya. Kerupuk besar yang terbuat dari bahan terigu dan ikan tersebut memiliki diameter 40 cintemeter terlihat terpajang di salah satu stand milik Lenny Tan

    Menurut salah satu karyawan stand tersebut,Tiana,mengatakan bahwa kerupuk ikan jumbo tersebut memang memang sengaja di pajang dan dipasarkan dalam festival kuliner nusantara mengingat ukurannya yang unik. Untuk membuat satu kerupuk ikan jumbo tersebut Tiana mengaku menggunakan bahan terigu dan ikan yang biasa digunakan untuk 9 kerupuk ukuran kecil yang digabung menjadi satu.

    "Iya mas ,untuk buat satu ukuran besar ini, kita pakai bahan terigu dan ikan untuk ukuran 9 kerupuk normalnya yakni 40 gram (ukuran normal 5 kg),"jelas Tiana kepada Tribunnews.com, Sabtu(4/12/2010).

    Selain itu, Tiana juga mengatakan bahwa pada proses memasaknya pun sangat berbeda.Dimana pada saat memasaknya perlu menggunakan 1 kuwali (penggorengan) berukuran besar."Masaknya pun unik mas, 1 kerupuk dimasak satu-satu, dan ngak bisa masuk semuanya,"jelas Tiana.

Jumat, 24 Desember 2010

Jelang Final AFF, Timnas Disibukkan Dengan Kegiatan ‘Non Teknis’

    Kejayaan timnas Indonesia di AFF Cup tahun ini memang membanggakan. Semua rakyat Indonesia bahagia karenanya. Berita tentang timnas pun memenuhi headline berbagai media. Segala bentuk dukungan pun diberikan, dari materiil maupun immateriil, dari yang wajar hingga yang berlebihan.

    Namun dukungan-dukungan ini agaknya mulai ‘mengganggu’. Waktu yang seharusnya dapat digunakan timnas untuk istirahat dan mempersiapkan jiwa raga untuk berlaga ke negeri tetangga jadi semakin sempit karena adanya agenda-agenda di luar lapangan yang wajib mereka hadiri.

    Sebenarnya, menurut salah satu sumber orang dalam timnas, para anggota timnas sudah jenuh menghadapi seremoni-seremoni yang tidak jelas juntrungannya. Hal tersebut berpotensi menguras tenaga para pemain, padahal mereka perlu berada di puncak performa untuk menghadapi laga final yang berat.

    Sejak awal kesuksesan timnas melewati babak penyisihan, mereka menjadi pusat perhatian. Para media, fans, bahkan politikus memburu mereka untuk kepentingan masing-masing. Media yang membuntuti timnas kali ini bukan hanya dari jurnalis olahraga, namun hampir semua media, dari berita hingga infotainment berlomba-lomba mendapatkan statement dari para pemain timnas, terutama pemain-pemain kunci seperti Irfan Bachdim dan Christian Gonzales.

    Bahkan ada media yang disinyalir terlalu ‘lebay’ dalam memberitakan timnas. Entah apa maksudnya, hampir seluruh segmen acara di media tersebut berfokus kepada timnas. Jika murni untuk dukungan, itu bagus sekali, namun apabila sudah sampai pada tahap mengulang-ulang suatu berita tentang timnas, ini berpotensi mengganggu konsentrasi.

    Sementara disamping itu semua, timnas masih harus menghadiri sejumlah jamuan dan acara lainnya, alih-alih dukungan, kesannya mereka dipamerkan secara paksa. Dua hari lalu timnas dibawa oleh PSSI untuk menghadiri jamuan makan di rumah salah satu ketua partai politik. Dan hari ini mereka akan berada di Pesantren Assidiqiyah untuk mengikuti doa bersama dan santunan. Kedua acara tersebut disiarkan live di sebuah stasiun televisi. “Mendoakan itu hal yang sangat baik. Tapi ‘kan gak mesti semua anggota tim harus datang. Mendoakan itu kan tidak mesti orangnya ada di tempat. Kasihan, mereka juga butuh waktu untuk istirahat. Bukannya istirahat, mereka masih harus ikut menembus kemacetan dan lain-lain. Secara psikologis bisa capek juga. Menurut saya ini acara-acara seperti ini kontraproduktif,” tanggap Zen Rachmat, seorang suporter timnas.    “Muatan politisnya kentara sekali. Di spanduk di pesantren itu jelas terlihat nama Nurdin Halid. Menurut saya Nurdin sedang pamer, bahwa dia punya banyak teman, seperti didukung oleh banyak orang,” tambah Zen kemudian.

    Sementara menurut sumber dalam timnas, acara doa bersama di pesantren itu merupakan acara dadakan Parahnya lagi, acara pesantren itu mengambil waktu relaksasi timnas. Seharusnya timnas sore ini sudah melakukan program relaksasi dengan berendam di jacuzzi, spa, berenang, dan berlatih di gym. “Sebenarnya ini mengganggu, Mas,” keluh sumber tersebut.

    Dalam acara doa bersama tersebut, semua jajaran timnas hadir, kecuali sang pelatih Alfred Riedl. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menampik jika kegiatan tersebut akan mengganggu timnas. Saat ditanya apakah agenda-agenda di luar lapangan tidak menggangu persiapan tim, terutama efeknya pada fisik pemain, Nurdin tidak merasa demikian. “Saya kira tidak (mengganggu). Saya kira ini baik, karena ini ‘kan doa bersama. Tidak mengganggu persiapan tim besok. Apalagi ini belum pernah ada, timnas didoakan oleh ulama dan santri pesantren.” ujarnya.
Bagaimana menurut anda?

sumber Ditulis oleh Billy pada 23 Dec, 2010 | Kategori: Olahraga

FINAL AFF 2010 .Momentum Perbaiki Hubungan Diplomatik Indonesia dan Malaysia

    Pertemuan Indonesia-Malaysia dalam Final Piala AFF 2010 adalah salah satu momentum terbaik untuk memulihkan kembali hubungan diplomatik yang beberapa saat belakangan ini sempat memanas.
    Demikian disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Jumat, 24/12). "Suasana kebatinan rakyat Indonesia dan Malaysia yang juga sempat tergoncang tentu bisa dipertautkan dan dieratkan kembali dengan menunjukkan semangat sportivitas baik di dalam lapangan, oleh para pemain, maupun di luar lapangan oleh para penonton dan suporter," kata Saleh.
    Dalam kaitan itu, lanjut Saleh, hubungan Indonesia-Malaysia sudah sepantasnya dirajut dengan pendekatan permainan sepak bola. Dalam permainan bola, katanya, persaingan dan kompetisi terjadi cukup ketat antara kedua tim. Namun persaingan dan kompetisi itu harus tetap mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku. "Dan karena adanya aturan itulah maka pertandingan sepakbola menjadi menarik untuk ditonton. Seharusnya, sikap seperti ini juga yang harus diterapkan dalam menjaga hubungan persaudaraan antara dua negara," tambah Saleh.
    Selain itu, masih kata Saleh, sepakbola mengajarkan keharusan bekerja sama antara satu orang pemain dengan sepuluh orang pemain lainnya. Biasanya, tim yang paling baik dalam menjaga keutuhan kerjasama antar-pemain, yang paling mudah untuk memenangkan pertandingan. Dan pertandingan semacam itulah yang paling seru untuk ditonton dan dinikmati. "Bercermin pada sepakbola, sudah seharusnya momentum final piala AFF ini dijadikan sebagai contoh bagaimana seluruh komponen bangsa Indonesia dapat bangkit kembali bersama-sama utk melawan segala ketertinggalan kita dengan negara-negara lain. Semua komponen anak Bangsa Indonesia adalah satu tim yang ditautkan dengan ikatan jiwa nasionalisme. Bila kita mampu bekerjasama dengan baik, maka kita pun akan mampu pula memainkan peranan penting di pentas global. Termasuk didalamnya dengan Malaysia. Kita harus menjadikan Malaysia sebagai mitra strategis dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kompetitif kita dengan bangsa-bangsa lain," demikian Saleh.

sumber ditulis oleh Yayan Sopyani Al Hadi

Rabu, 03 November 2010

Tiga Desa di Klaten Tertutup Abu Merapi

Tiga desa di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tertutup abu vulkanik akibat letusan gunung berapi itu secara intensif sejak Rabu (3/11) sore hingga Kamis (4/11) pagi. Pantauan dari Lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, di Klaten, Kamis, tiga desa itu Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, berjarak sekitar tujuh kilometer dari puncak gunung di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Ketebalanan abu yang menutup tiga desa setempat itu bervariasi antara 0,5 hingga 10 centimeter. "Kalau di Dukuh Tlaju, sudah tidak hujan abu saja tetapi sudah hujan lumpur vulkanik," kata beberapa warga setempat yang telah tiba di Posko Pengungsian Merapi Di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang.

Gunung Merapi sejak Kamis (4/11) sekitar pukul 05.00 hingga 10.15 WIB masih terus mengeluarkan suara gemuruh yang diduga luncuran lava secara intensif dan sesekali terdengar suara letusan yang terdengar hingga Lapangan Sidorejo. Beberapa anggota Tim SAR yang memantau letusan gunung tersebut dengan mendengar suara itu terlihat tidak ada lagi yang berani masuk desa tersebut.

Mereka tetap mengamati situasi Gunung Merapi dari Lapangan Sidorejo. Tiga desa yang tertutup abu vulkanik itu tampak seperti perkampungan mati karena telah ditinggalkan warganya. Jumlah penduduk di Balerante 1.662 orang, Sidorejo (3.973), dan Tegalmulyo (2.156). Hingga sekitar pukul 11.00 WIB puncak Gunung Merapi tertutup awan dan tidak kelihatan dari Lapangan Sidorejo, Kecamatan Kemalang.
Sumber: antara

Rabu, 20 Oktober 2010

Kasus Penarikan Indomie

Indomie ditarik dari peredaran di Taiwan dan Hongkong gara-gara mengandung zat pengawet methyl phydroxybenzoate atau nipagin. Aksi penarikan ini banyak menuai dukungan termasuk di dunia maya lewat jejaring sosial facebook dan twitter.

Meski demikian di Indonesia masih tetap bebas beredar di masyarakat. Hal ini bisa jadi lantaran pemerintah tak pernah melakukan evaluasi terhadap produk mi instan tersebut sejak 1988 atau 22 tahun lalu.
“Seharusnya produk makanan selalu dievaluasi, sebab bisa saja dalam perjalanan selanjutnya ada perubahan penggunaan bahan baku termasuk pemakaian zat berbahaya,” terang Tulus Abadi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang dihubungi semalam.

Jika saja evaluasi dilakukan oleh pemerintah, bisa saja Indomie di Indonesia ditarik seperti di Taiwan. Untuk itu YLKI minta agar pemerintah segera merevisi kebijakan 1998 terkait penggunaan zat pengawet pada makanan instan.
“Kebijakan itu sudah puluhan tahun padahal menyangkut dampak penggunaan produk mi instan, yang di Taiwan sudah dilarang,” kata Tulus.

Tulus mengaku heran kebijakan tersebut berlaku terlalu lama, bahkan tidak pernah dievaluasi. Dia menduga ada pengusaha dan pemerintah ‘main mata’ hingga produk seperti itu di Indonesia aman karena aturannya sudah lama dan tidak dievaluasi.
 
PRO TAIWAN
Penarikan Indomie banyak menuai dukungan dari kalangan facebookers maupun pengguna twitter. Banyak pemakai FB dan Twitter menulis status berterima kasih kepada Taiwan yang menarik Indomie karena mengandung bahan pengawet berbahaya.
Darwin, facebooker asal Bekasi dalam statusnya menulis, “Apa yang dilakukan pemerintah Taiwan terhadap Indomie sudah benar dan kita harus berterima kasih. Karena menurut BPOM, Indomie terbukti mengandung Nipagin, pengawet yang dapat mengakibatkan muntah2 dan kanker. Kenapa BPOM baru ungkapkan sekarang, padahal mereka sudah lama tahu bahayanya Indomie… Apa perlu rakyat melakukan class-action ?”
Senada dengan itu, facebooker cantik asal Surabaya, Aprillia menulis status bernada takut mengonsumsi Indomie.
ADA ETIKA
Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Franciscus Welirang, mengaku belum bisa memastikan apakah penarikan Indomie di Taiwan terkait dengan perang dagang.
“Kami belum bisa menyatakan itu perang dagang. Namun, memang benar ini adalah bagian dari kenyataan perdagangan global dan problematikanya,” katanya.
Semestinya, ia mengingatkan jika mitra dagang adalah sahabat. Maka dalam hubungan dagang, ada tata cara dan etika dalam proses kontrol pasar. “Jadi, mereka tidak membuat pernyataan yang mendeskreditkan partner dagangnya,” ujar Franky yang juga menjabat sebagai Direktur di induk usaha, PT Indofood Sukses Makmur tersebut.
Di Cirebon, satu keluarga di Desa Pangenan, Kecamatan Pangenan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (12/10), diduga keracunan setelah menyantap mie instan. Mereka mengalami muntah-muntah dan buang air besar terus-menerus. Keluarga yang terdiri dari bapak, dua anak, dan seorang cucu itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Waled, Cirebon.
Korban Sadikin, 55, mengatakan, dia dan keluarga menyantap mi instan bersama pada Senin malam. Selang beberapa jam, mereka mengalami gejala keracunan dan hingga Rabu (13/10) masih dirawat.