ditulis oleh Reporter : Yatimul Ainun
Malang (beritajatim.com) – Akibat tak punya uang untuk beli susu anaknya, Yusma Faris Abadi (28), warga Jl Aris Munandar Gang 3B, Kota Malang, usai salat Jumat di Masjid AR-Fachrudin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), nekat nyolong sepatu. Korban adalah Sumarno (21), salah satu mahasiswa Elektronik UMM yang juga salat Jumat di Masjid tersebut.
Dari cerita Wakapolsekta Lowokwaru, AKP Heri Widodo, sebelum salat Jumat digelar, yakni saat pembacaan Khotbah Jumat, pelaku terlihat mondar-mandir di lantai atas, tepatnya dekat rak sepatu para jamaah. ”Baru pada saat pembacaan surat Al-fatihah di rakaat pertama, pelaku baru ikut salat berjamaah,” katanya.
Mondar-mandirnya pelaku itu sudah diawasi dan dicurigai oleh pihak Satpam Masjid AR-Fachrudin, yakni Purwanto. Karena Purwanto sudah curiga sejak awal, pihaknya terus mengawasi pelaku.
”Setelah selesai pembacaan salam, pelaku langsung beraksi. Dengan santai, pelaku langsung mengambil sepatu warna cokelat, yang ada di rak. Lalu pelaku langsung pergi dari masjid,” kata Heri, saat ditemui beritajatim.com, di Mapolsekta Lowokwaru, Jumat (24/12/2010).
Melihat aksi itu, pihaknya langsung berinisiatif untuk memerintahkan salah satu temannya, untuk membuntuti pelaku, kemana perginya. Sementara, Purwanto sendiri, tetap mengawasi rak sepatu. ”Purwanto itu, ingin mengetahui siapa pemilik sepatu yang dipakai oleh pelaku itu,” ceritanya.
Ternyata, saat para jamaah Jumat turun dari Masjid, dan pemilik sepatu yakni Sumarno, kehilangan sepatunya, Purwanto dengan sigap langsung menghubungi temannya, yang memang diperintahkan untuk membuntuti pelaku. Purwanto itu menghubungi temannya via telepon bahwa sepatu yang dibawa pelaku itu bukan miliknya.
”Saat itu, teman Purwanto itu langsung menangkap pelaku. Pelaku pada waktu itu masih berada di parkiran, naik sepeda motor Nopol N 6339 C. Akhirnya, karena banyak yang tahu mencuri sepatu, mahasiswa yang ada di sekitar Masjid itu langsung memukuli pelaku hingga babak belur,” ungkap Heri.
Saat itulah, terang Heri, Purwanto langsung menghubungi pihak Kepolisian Polsekta Lowokwaru. Anggota kami langsung ke TKP dan membawa pelaku ke Mapolsekta Lowokwaru untuk diperiksa lebih lanjut.
”Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku nekat nyolong sepatu itu, karena terdesak kebutuhan ekonomi. Katanya tak ada uang untuk beli susu anaknya. Dan pelaku itu juga mengaku sejak 2003 lalu, dirinya mengidap penyakit AIDS. Mencuri itu untuk beli obat dan susu anaknya. Dia sendiri tak punya pekerjaan,” kata Heri.
Malang (beritajatim.com) – Akibat tak punya uang untuk beli susu anaknya, Yusma Faris Abadi (28), warga Jl Aris Munandar Gang 3B, Kota Malang, usai salat Jumat di Masjid AR-Fachrudin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), nekat nyolong sepatu. Korban adalah Sumarno (21), salah satu mahasiswa Elektronik UMM yang juga salat Jumat di Masjid tersebut.
Dari cerita Wakapolsekta Lowokwaru, AKP Heri Widodo, sebelum salat Jumat digelar, yakni saat pembacaan Khotbah Jumat, pelaku terlihat mondar-mandir di lantai atas, tepatnya dekat rak sepatu para jamaah. ”Baru pada saat pembacaan surat Al-fatihah di rakaat pertama, pelaku baru ikut salat berjamaah,” katanya.
Mondar-mandirnya pelaku itu sudah diawasi dan dicurigai oleh pihak Satpam Masjid AR-Fachrudin, yakni Purwanto. Karena Purwanto sudah curiga sejak awal, pihaknya terus mengawasi pelaku.
”Setelah selesai pembacaan salam, pelaku langsung beraksi. Dengan santai, pelaku langsung mengambil sepatu warna cokelat, yang ada di rak. Lalu pelaku langsung pergi dari masjid,” kata Heri, saat ditemui beritajatim.com, di Mapolsekta Lowokwaru, Jumat (24/12/2010).
Melihat aksi itu, pihaknya langsung berinisiatif untuk memerintahkan salah satu temannya, untuk membuntuti pelaku, kemana perginya. Sementara, Purwanto sendiri, tetap mengawasi rak sepatu. ”Purwanto itu, ingin mengetahui siapa pemilik sepatu yang dipakai oleh pelaku itu,” ceritanya.
Ternyata, saat para jamaah Jumat turun dari Masjid, dan pemilik sepatu yakni Sumarno, kehilangan sepatunya, Purwanto dengan sigap langsung menghubungi temannya, yang memang diperintahkan untuk membuntuti pelaku. Purwanto itu menghubungi temannya via telepon bahwa sepatu yang dibawa pelaku itu bukan miliknya.
”Saat itu, teman Purwanto itu langsung menangkap pelaku. Pelaku pada waktu itu masih berada di parkiran, naik sepeda motor Nopol N 6339 C. Akhirnya, karena banyak yang tahu mencuri sepatu, mahasiswa yang ada di sekitar Masjid itu langsung memukuli pelaku hingga babak belur,” ungkap Heri.
Saat itulah, terang Heri, Purwanto langsung menghubungi pihak Kepolisian Polsekta Lowokwaru. Anggota kami langsung ke TKP dan membawa pelaku ke Mapolsekta Lowokwaru untuk diperiksa lebih lanjut.
”Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku nekat nyolong sepatu itu, karena terdesak kebutuhan ekonomi. Katanya tak ada uang untuk beli susu anaknya. Dan pelaku itu juga mengaku sejak 2003 lalu, dirinya mengidap penyakit AIDS. Mencuri itu untuk beli obat dan susu anaknya. Dia sendiri tak punya pekerjaan,” kata Heri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar